Jumat, 29 April 2011

Aku, Kamu, dan Cerita Kita

Posted On 16.39 by Semut Item 0 komentar

Aku selalu melihatnya. Memperhatikannya. Sejak saat kami tak lagi menjalin hubungan karena kesalahanku. Saat aku masih mencintai pria yang berkhianat dariku. Merasa menyesal dan bersalah, aku ingin memperbaikinya. Setidaknya kami bisa saling menyapa lagi.

Entah kapan terakhir kali kami mengobrol. Dulu, dulu saat ia belum menyatakan cintanya, selalu ada pesan di hapeku. Dan sebenarnya aku menyadari ia sedang mendekatiku. Aku juga tidak keberatan, karena saat itu, mungkin sejak saat itu aku juga menyukainya, tapi aku tidak menyadarinya.

Dan saat ia menyatakan cinta, aku senang.Karena berarti dia serius, apalagi ia menyatakan langsung padaku, tanpa perantara. Sampai saat ini, aku masih ingat dengan jelas, betapa kikuknya ia saat itu. Aku suka melihatnya malu-malu seperti itu, karena itu berarti, ia jarang berhubungan dengan wanita.

Sejak malam Minggu di bulan Maret itu, kami jadian. Sungguh seperti bunga sakura yang bermekaran di tanah Jepang dengan indahnya. Aku tahu, dan aku yakin bahwa ia bersungguh-sungguh. Apalagi yang aku dengar, aku adalah pacar keduanya. Dan sungguh sebuah kesalahan, aku masih mencintai mantanku. Karena itu, hubunganku dengannya tak berlangsung lama. Maaf, aku sungguh menyesal.

Awalnya, aku dan dia masih sering berhubungan lewat sms, namun lama kelamaan kami makin jarang ada kontak. Hingga akhirnya, aku dan dia seperti tidak saling kenal, dan bahkan saling menghindar. Aku juga tidak mengerti kenapa. Rasanya hatiku selalu berdebar kencang bila bertemu dengannya. Aku tidak tahu apa dia merasakan hal yang sama, karena kami saling menhindar.

Saat kelulusan SMA, aku berhasil menghubunginya kembali. Betapa senangnya aku, bisa mengetahui keadaannya lagi. Rasanya sudah lama sekali kami tidak ada berhubungan. Sebenarnya aku ingin sekali setiap saat selalu menghubunginya. Karena aku juga tak mengetahui apapun tentangnya. Tapi itu tak ku lakukan. Aku takut mengganggunya. Aku juga tak ingin ia menjauh lagi karena aku selalu mengganggunya.

Tak berapa lama, aku mendengar kabar bahwa ia akan melanjutkan studi di luar daerah. Dan seketika aku merasa akan kehilangannya. Ingin aku menyatakan perasaan yang aku rasa. Bahwa aku masih menyayanginya. Masih ingin bersamanya.Sempat berpikir untuk melihatnya terakhir kali di bandara, namun aku tidak bisa. Dan kalaupun aku kesana, apa yang bisa aku lakukan? Aku pasti hanya melihatnya dari jauh. Melihat punggungnya menghilang di balik pintu masuk.

Akhirnya aku hanya berdiam diri di kamarku. Menatap kosong hapeku. Berharap satu pesan masuk darinya. Namun sia-sia. Hanya penyesalan yang hadir.

Tapi aku berharap, di mana pun dia, kemana pun ia melangkah, semoga selalu diberi perlindungan. Karena sampai saat ini aku masih menyayanginya. :)


Rabu, 13 April 2011

11 Simbol Unik Di Dalam Komputer / Laptop

Posted On 00.44 by Semut Item 1 komentar

Kita pastinya tidak asing dengan simbol-simbol yang ada di komputer. Sebagai contoh: simbol shutdown, simbol bluetooth, simbol play. Namun apakah kita sudah tahu asal usul dari penggunaan simbol-simbol yang ada dalam komputer kita tersebut?? Saya yakin kalau sebagian besar dari kita banyak yang belum tahu dengan arti maupun asal usul dari simbol dalam komputer tersebut.  Nah, kalau gitu mari kita simak yuk artikel berikut, mengenai asal usul dan arti dari simbol dalam komputer yang sering kita lihat dan kita gunakan….
1.
Pada saat Perang Dunia II para insinyur mengartikan angka 0 sebagai  "mati" dan 1 sebagai "nyala". Tahun 1973, International Electrotechnical Commission membuat logo berupa lingkaran yang ditusuk oleh garis, untuk menunjukkan keadaan siaga (stand by). Lalu, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) menganggap logo itu tak menggambarkan arti sebenarnya. IEEE lalu membuat logo itu mengacu pada tombol daya.
2.
Para pengembang Mac sedang berembuk untuk membuat sebuah tombol spesial, tombol Command. Tadinya, tombol itu akan memakai logo Apple. Tapi, Steve Jobs kurang suka. "Terlalu banyak logo Apple di layar. Saya blenger!," Andy Hertzfeld, salah satu pengembang Mac, mengutip Jobs pada saat bercerita kepada Popsci. Seorang artis digital Susan Kare melihat-lihat simbol-simbol internasional dan pandangannya jatuh kepada sebuah simbol yang menandakan ada atraksi di tempat berkemah. Simbol itu juga dikenal sebagai "perulangan Gorgon" dan dalam standar Unicode, arti simbol itu adalah "tempat simbol-simbol menarik".
3.
Ada raja dari Denmark yang juga dikenal sebagai ahli buah arbei biru–salah satu giginya berwarna biru–bernama Harald BlÃ¥tand. Logo Bluetooth yang dipakai saat ini merupakan perpaduan dari inisialnya. BlÃ¥tand juga terkenal karena menyatukan berbagai kepentingan politik dari kelompok yang sekarang dikenal dengan nama Norwegia, Swedia, dan Denmark. Seperti halnya fungsi Bluetooth saat ini: menghubungkan beberapa alat agar dapat berkomunikasi.
4
Logo USB seperti trisula, betul? Memang dari situlah idenya. Toh perangkat USB, seperti flash disk dan modem, juga ditusukkan seperti trisula. Bedanya, kalau ketiga ujung trisula berbentuk segitiga, ketiga ujung logo USB terdiri dari lingkaran, segitiga, dan segiempat. Ketiga bentuk itu menandakan kalau USB bisa dipakai oleh berbagai periferal.
5.
Tombol Play memang tidak asli berasal dari komputer. Tombol ini ditambahkan ke keyboard sebagai fungsi multimedia. Pada tahun 1960-an, logo segitiga ini dipakai sebagai simbol tape deck. Arah segitiga menunjukkan arah putaran pita kaset.
6.
Ada yang bilang simbol Pause ini merupakan modifikasi simbol Stop yang dibelah. Tahu kan kalau simbol Stop adalah bujur sangkar? Pendapat lain menyebutkan kalau tombol Stop ini berasal dari salah satu simbol dalam bagan elektronika, yakni simbol yang menunjukkan hubungan terbuka. Ada juga yang berpendapat kalau simbol berupa dua garis itu berasal dari notasi musik, penggalan (caesura).
7.
Logo siaga (stand by) yang dibentuk dari angka 0 dan 1 dipakai untuk simbol tombol daya–di awal artikel sudah disebut. Nah, IEEE merasa bertanggung jawab mencari tombol baru sebagai logo siaga. Dapatlah simbol bergambar bulan. IEEE pun mengubah istilah "siaga" menjadi "tidur" alias sleep.
8.
Simbol @ dipakai oleh para akuntan pada tahun 1885 sebagai singkatan dari "at the rate of". Mundur lagi ke masa lampau, konon para biksu telah memakai simbol ini untuk pengganti kata "di" atau "kea arah". Simbol ini dipakai dalam dunia komputer ketika seorang Raymond Tomlinson, programmer dari Bolt, Beranek & Newmann menggunakannya untuk memisahkan nama komputer (yang sudah terhubung ke jaringan) dari penggunanya.
9.
Tahun 1995, para pengembang di Apple sudah selesai mendesain FireWire. Tapi, mereka belum mendapatkan simbol yang tepat untuk menggambarkan fungsi FireWire yang menawarkan kecepatan tinggi untuk perangkat audio dan video. Setelah beberapa saat, mereka berhasil membuat simbol yang memiliki tiga cabang. Ketiga cabang itu mewakilivideo, audio, dan data. Awalnya simbol FireWire berwarna merah, tapi tanpa alasan yang jelas, warna simbol berubah jadi kuning.
10.
Simbol ini disebut "bola pantai" yang menandakan "kematian" (spinning beach ball of death–SBBOD). Inilah logo yang muncul di Mac ketika ada sebuah program yang hang. Apple secara resmi menyebutnya sebagai "spinning wait cursor". Asal mula simbol yang dipakai di kursor ini masih jadi misteri. Tapi, bila dirunut, simbol ini merupakan evolusi simbol yang lebih dulu dipakai Apple, yakni simbol jam tangan.
11.
Menurut desainernya, David Hill dari IBM, simbol ethernet menggambarkan adanya jaringankomputer yang sedang aktif. Kotak-kotak dalam simbol tersebut, yang disusun tanpa hierarki, menyimbolkan komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan.
sumber : TKP


Selasa, 12 April 2011

GOOGLE Adsense

Posted On 19.19 by Semut Item 0 komentar

Baru saja beberapa jam yang lalu dapat kabar dari forum Adsense-ID, bahwa ada isu bahwa Google akan melakukan banned besar-besaran terhadap publisher Adsense dari Indonesia, bahkan mungkin Google akan mempertimbangkan Indonesia sebagai salah satu negara yang di blacklist dari program ini. 

Walaupun baru sekedar isu, tapi jadi agak khawatir juga, karena beberapa minggu yang lalu terjadi massive banned terhadap puluhan publisher Adsense di Yogyakarta, bahkan seorang Isnaini pun tak luput dari massive banned tersebut.

Be a good Indonesian Adsense Publisher, itu lah yang ingin saya tekankan di sini. Beberapa tahun yang lalu, tidak semua orang bisa mendaftar di program tersebut, kala itu hanya situs-situs yang berbahasa Inggris dan dengan domain sendiri saja yang diperbolehkan mendaftar. Beberapa tahun kemudian Google memperlunak peraturan tersebut, hingga semua orang yang mempunyai situs (baik hosting di hosting gratisan atau hosting berbayar) diperbolehkan untuk mendaftar.

Google tentunya bukan organisasi bodoh yang bisa mengambil keputusan tanpa pertimbangan yang matang. Jika Google memperbolehkan semua orang yang mempunyai web site atau bloguntuk mendaftar Adsense, tentunya Google sudah menyiapkan segala sesuatu (baik dari segi manajemen dan infrastuktur) untuk mengatasi kemungkinan-kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh publisher Adsense.

Jadi, tolong buang jauh-jauh pola pikir “Gw klik iklan Adsense gw sendiri ah, kalau pun Google bisa detek IP, gw tinggal klik dari komputer warnet aja atau gw minta tolong temen gw buat klik-in”. Bodoh sekali jika Anda berpikiran seperti itu. Saya selalu pegang prinsip, “Ok, gw mungkin pinter, tapi Google jauh lebih pinter dari gw!”. Google mempunyai berbagai macam metode untuk mendeteksi Click Fraud, Multiple Adsense Account, dll.

Perlu saya luruskan disini, bahwa program Google Adsense bukanlah program mencari uang dengan mudah, jangan harap Anda bisa meraup ratusan bahkan ribuan dollar dalam sebulan jika Anda malas-malasan. Jangan mudah percaya jika ada orang yang menawarkan kursus atau workshop yang menggembor-gemborkan “Raup ribuan dollar dengan mudah dari GoogleAdsense”, “Mau cepat kaya? Ayo gabung dengan Google Adsense”. Well f*ck that! Jangan mudah tergiur dengan tagline-tagline seperti itu, those are just a bunch of crap.

Menghasilkan uang dari Google Adsense sama saja dengan pekerjaan-pekerjaan normal lainnya, semua butuh kerja keras. If you want money, you have to fight for it!
So, please..jangan bikin rusak nama Indonesia di mata orang luar. Be a good Indonesian, be a good Adsense publisher.

Jika Anda seorang Adsense publisher yang baik. Mari kampanyekan gerakan Be a Good Indonesian Adsense Publisher. 

sumber : TKP


 

Slider-1-Title-Here

In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium. Integer tincidunt. Cras dapibus. Vivamus elementum semper nisi. Aenean vulputate eleifend tellus. Aenean leo ligula, porttitor eu, consequat vitae, eleifend ac, enim. Aliquam lorem ante, dapibus in, viverra quis, feugiat a, tellus. Phasellus viverra nulla ut metus varius laoreet.

Slider-2-Title-Here

In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium. Integer tincidunt. Cras dapibus. Vivamus elementum semper nisi. Aenean vulputate eleifend tellus. Aenean leo ligula, porttitor eu, consequat vitae, eleifend ac, enim. Aliquam lorem ante, dapibus in, viverra quis, feugiat a, tellus. Phasellus viverra nulla ut metus varius laoreet.

Slider-3-Title-Here

Aenean imperdiet. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Maecenas tempus, tellus eget condimentum rhoncus, sem quam semper libero, sit amet adipiscing sem neque sed ipsum. Nam quam nunc, blandit vel, luctus pulvinar, hendrerit id, lorem.

Slider-4-Title-Here

dui quis mi consectetuer lacinia. Nam pretium turpis et arcu. Duis arcu tortor, suscipit eget, imperdiet nec, imperdiet iaculis, ipsum. Sed aliquam ultrices mauris. Integer ante arcu, accumsan a, consectetuer eget, posuere ut, mauris. Praesent adipiscing. Phasellus ullamcorper ipsum rutrum nunc. Nunc nonummy metus. Vestibulum volutpat pretium libero. Cras id dui.

Slider-5-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.

Slider-6-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.

Slider-7-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.

Slider-8-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.

Slider-9-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.

Slider-10-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.

Slider-11-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.

Slider-12-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.